Inflasi yang melambung tinggi membuat mereka harus mengganti menu atau bahkan menghilangkan menu makan siang. Istilah lunch-flation pun kini menjadi muncul, laju inflasi yang sudah mempengaruhi makan siang mereka.
Lunch-flation menjadi gambaran bagaimana harga makanan favorit masyarakat Korea Selatan telah melambung. Di antaranya "galbitang" (sup rebusan tulang iga sapi dengan nasi) yang harganya melonjak 12,2% dan "nengmyun" (mie dingin) yang naik 8,1%.
Bagi pekerja Korea Selatan, makan siang adalah "ritual suci". Makan siang tidak hanya menjadi sarana memuaskan perut tetapi juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk ngobrol dan berbagi cerita bersama kolega. Sayangnya "ritual suci" tersebut kinia harus dipangkas atau ditiadakan.
"Makan di convenience store lebih murah dibandingkan di restoran tetapi hal negatifnya kita tidak bisa makan siang bersama," tutur Ku Dong-hyun.
sumber : https://bit.ly/3yFy78d
コメント